BAB II
RUANG LINGKUP BISNIS SECARA UMUM
Ø Pengertian
Menurut Philip Kotler ( 2001:7 )
produk yang dipasarkan dalam suatu kegiatan bisnis dapat dikelompokkan ke dalam
10 identitas produk yaitu :
1.
Informations
Media
masa baik cetak maupun elektronik merupakan pelaku bisnis informasi ,
penayangan berbagai berita yang sedang menjadi perhatian atau isu publik akan
meningkatkan rating siaran televisi sehingga akan menarik para pengiklan untuk
memasang iklan dan akan menaikkan revenue stasiun tv tersebut.
2.
Plases
Termasuk katagori places misalnya tempat tujuan wisata . tempat-tempat
wisata akan dikenal oleh para wisatawan bilamana pemerintah daerah ataupun
negara tujuan wisata melakukan upaya-upaya pemasaran yang optimal untuk
menawarkan tempat tujuan wisata tersebut ke berbagai negara yang memiliki
potensi wisata ( kotler,haiderdan rein, 2002 )
3.
Experinces
Manusia senang melakukan berbagai aktifitas untuk memperoleh
pengalaman –pengalaman tertentu dalam hidupnya
4.
Organizations
Rekam jejak perusahaan yang
menghasilkan produk bermutu dan memuaskan kebutuhan konsumen serta memiliki
kinerja keuangan yang baik
5.
Ideal
Seluruh produk yang di pasarkan saat ini pada awalnya dari satu ide
produk
6.
people
Manusia dengan
segala kemampuan dan talenta yang di miliki nya dapat menjadi komoditas bisnis.
7.
Hak
kepemilikan seseorang terhadap benda-benda berharga dapat di jadikan komoditas
bisnis.
8.
Evants
Hanya beselang beberapa hari setelah peristiwa ledakan bom di
kuningan di jakarta.misal pergelaran musik luar negeri yang di adakan (event
organaizer—EO) di indonesia
9.
Tangible goods
Pasta gigi pepsoden ,diterjen so
klin,minuman ringan berkarbonase coca-cola,kiwi sepatu,mi instan,mepupakan
contoh-contoh even (acara ) yang dapat di jual kepada publik.
Ø Ruang lingkup bisnis memnurut
klarifikasi baku lapangan usaha
(kbli) di indonesia
Pengrtian
dan perkembangan klarifikasi baku lapangan usaha indonesiaPusat statistik (BPS)
menebitkan klarifikasi baku lapangan indonesia tahun 1009 bedasarkan peraturan
kepala badan pusat statistik nomor 57
tahun 2009.
-
Pendekatan
klarifikasi dalam klarifikasi baku lapangan usaha di indonesia
§ Kategori
§ Golongan pokok
§ Golongan
§ sub golongan
§ kelompok
Ø BISNIS INTERNASIONAL
Aktifitas
bisnis yang di lakukan oleh perusahaan tidak hanya sebatas pada aktifitas
transaksi yang di lakukan perusahaan di dalam batas-batas negara dimana
perusahaan itu berada disebut baktivitas bisnis domestik ,melainkan dapat
dilakukan di luar batas negra yang di sebut dengan bisnis internasional.
Ø Pengertian bisnis internasional
Bisnis
internasional merupakn kegiatan transaksi barang dan jasa di luar batas negara
perusahaan yang bersangkutan untuk memenuhi tujuan perusahaan.
Ø Bentuk
– Bentuk Aktivitas Bisnis Internasional
Beberapa bentuk aktivitas bisnis
internasional yang paling banyak digunakan perusahaan pada saat memasuki pasar
internasional adalah transaksi ekspor dan investasi asing langsung ( foreign direct
investment – FDI ).
Bentuk – bentuk aktivitas bisnis
internasional :
Ø FDI ( Foreign direct investment )
Investasi
asing langsung terjadi pada saat perusahaan melakukan investasi secara langsung
dalam bentuk fasilitas poduksiuntuk menghasilkan dan atau memasarkan produk
perusahaan dipasar luar negeri.Contohnya investasi berupa mendirikan perusahaan lain seperti mendirikan pabrik.
FDI dibagi lagi
menjadi dua yaitu
a.
Green
field invesment = Suatu perusahaan melakukan investasi dengan mendirikan pabrik
di luar negeri.
b.
Merger
investment = Kategori FDI dimana perusahaan induk mengakuisisi atau memerger
dengan perusahaan yang sudah ada di luar negeri.
FPI ( Foreign portfolio investment )
Dimana FPI merupakan bentuk
investasi asing yang dilakuakan perorangan,badan usaha,maupun pemerintah negara
asing didalam bentuk instrumen keuangan ( obligasi pemerintah asing,maupun
pembelian saham perusahaan asing di pasar modal )
1.
Ekspor ( Eksport )
Aktivitas ekspor merupakan cara
memasuki pasar internasional yang banyak digunakan oleh perusahaan pada saat
mereka mulai melakukan bisnis internasional.
ü Kelebihan ekspor :
·
Di
bandingkan FDI ,kegiatan ekspor tidak memerlukan investasi yang besar untuk
menjalankan kegiatan manufactur di negara lain ( host country )
·
Perusahaan
dapat memperoleh skala ekonomis dengan memusatkan produksi produk di suatu
negara kemudian melakukan ekspor dari host country tersebut di berbagai negara.
ü Kelemahan ekspor :
·
Aktivitas
ekspor menjadi tidak menarik manakala perusahaan memiliki pilihan untuk
memproduksi produk lebih murah di negara host country dibanding mengekspornya
dari negara asalnya.
·
Aktivitas
ekspor memiliki biaya transportasi yang tinggi,terutama bila produk yang yang
diekspor merupakan produk dengan volume yang besar ( bulky ).
·
Hambatan
tarif dapat menjadikan kegiatan ekspor menjadi tidak ekonomis akibat menjadi
mahalnya harga produk di pasar host country.
2.
Lisensi ( lisensing )
Lisensi merupakan suatu bentuk
perjanjian dimana pemberi lisensi ( licensor ) memberikan hak kepada pihak lain
untuk menggunakan hak paten,penemuan ,formula,lisensi,proses,desain,hak
cipta,dan merek dsagang dalam periode tertentu yang disepakati licensor dengan
licensee.
ü Kelebihan lisensi :
·
Memberikan
keuntungan pada perusahaanyang menjadi licensee karena perusahaan tersebut
tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar untuk melakuakn aktivitas penelitian
dan pengembangan.
·
Bagi
pemilik lisensi ;memiliki keuntungan pada saat melakukan ekspor di negara
kondisi politik yang tidak stabil untuk dapat menurunkan resiko kerugian
perusahaan.
·
Lisensi
juga dilakukan pada saat perusahaan tidak dapat memasuki negara lain karena
adanya pembatasan secara hukum dari negara asing.
ü Kelemahan lisensi :
·
Licensor
tidak memiliki pengendalian ketat terhadap perusahaan manufaktur,pemasaran dan
strategiuntuk mewujudkan experience curve dan memusatkan produksi dinegara yang
biayanya lebih ekonomis.
·
Aktivitas
lisensi akan membatasi licensor yang menerima keuntungan dari aktivitas lisensi
berupa royalti untuk mendukung aktivitas pemberian lisensi ke lisensi lain.
·
Lisensor
yang memberikan lisensi berupa know – how ( pengetahuannya ) kepada licensee
dapat kehilangan keunggulan bersaingnya karena teknologi yang mereka berikan
kepada licensee dapat ditiru dan menyebabkan lisensor kehilangan keunggulan
bersaingnya dalam jangka panjang.
3.
Waralaba ( Franchising )
Suatu bentuk peerjanjian kontraktual
antara pemilik ( franchisor ) dengan pengguna franchisee ( terwaralaba ).
ü Keuntungan waralaba :
Untuk memasuki pasar internasional tidak adanya resiko investasi
dibandingkan bila perusahaan mebuka sendiri unit usahanya di luar negeri.
ü Kelemahan waralaba :
Jika terwaralaba tidak memberikan mutu yang sama dengan pemilik
waralab,maka berimbas akan adanya kerugian penjualan jika produk tidak
sesuaidengan standar mutu ke konsumen
4.
Usaha patungan ( joint venture )
Adalah pembuatan perusahaan yang dimiliki oleh dua perusahaan atau
lebih perusahaan independen.
ü Keuntungan usaha patungan :
·
Perusahaan
internasional yang bermitra dengan perusahaan lokal memperoleh manfaat dari
pengetahuan mitra lokal terhadap situasi persaingan pasar
domestik,budaya,bahasa,sistem politik dan sisitem bisnis.
·
Adanya
pembagian biaya operasional pada resiko pengembangan dengan adanya pembagian
biaya ataupun resiko dengan mitra lokalnya.
·
Jika
adanya aturan yang dimana perusahaan asing harus bermita dengan perusahaan
nasional ,maka patungan dapat mengurangi perusahaan asing mengalami
nasionalisasi oleh pemerintah setempat.
ü Kelemahan usaha patungan :
·
Perusahaan
asing akan kalah dalam pengendalian teknologi dengan mitra lokal sehingga
perusahaan internasional saja berpindah di mitra lokal.
·
Perusahaan
induk tidak memiliki kendali yang kuat akan perusahaan patungan menjadi anak
perusahaan dari perusahaan induk.
·
Adanya
potensi konflik jika mereka memiliki cara pendang yang berbeda mengenai arah
usaha perusahaan dengan mitranya.
Ø Faktor
– faktor yang mendorong perkembangan bisnis internasional
1.
Market
– seeking motives
Pada perusahaan
internasional memasuki pasar di luar negeri pada saat pasar di dalam negeri
berada dalam tahap kematangan ( saturation stage ).
2.
Cost
– reduction motivies
Motif yang kedua mengakibatkan perusahaan
mengembangkanusahanya diluar negeri adalah memperoleh biaya produksi yang lebih
murah. Biaya produksi yang lebih murah dapat berasal dari perolehan bahan baku
yang lebih murah, biaya upah yang rendah ataupun biaya logistik yang rendah.
3.
Strategig
motivies
Perusahaan
internasional melakukan kegiatan bisnis di negara lain dengan tujuan memelihara
dan meningkatkan posisi bersaing perusahaan baik di dalam industri mauupun di
dalam segmen pasar tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar